Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[CHALLENGE 2] [ R e m e d y ]

elmoscreamooo

Semprot Addict
Daftar
17 Aug 2012
Post
410
Like diterima
31
Lokasi
between life and death
Bimabet
2eoftdc.jpg


"If our love is tragedy, why are you my remedy?
If our love's insanity, why are you my clarity?"
Clarity - Zedd

======:mancing:======

Penyakit itu bermacam-macan jenisnya,
Penyakit Fisik , Penyakit Mental dan sebagainya ..
Akan tetapi percayalah, segala macam penyakit itu pasti ada obatnya meskipun datang dengan cara yang benar-benar tak terduga..

[ R E M E D Y ]
~ Character List ~


2efhvfn.jpg


» Edo Sakamichi ~ Pemuda blasteran Jepang-Cileunyi yang mengaku sebagai seorang Otaku sejati, sangat tergila-gila akan Anime dan Manga dari negeri sakura, saat ini dia mulai menyukai merakit Gunpla atau Gundam mainan yang terbuat dari plastik,(katanya)lebih menyukai character Anime daripada wanita nyata.
:takut:

» Erika Valentina ~ Seorang cewe yang terlihat manis dan baik hati dari luar namun mempunyai sifat yang sangat mengerikan di dalam. segala makanan atau minuman yang mengandung Coklat, keju dan susu adalah favoritnya, dia juga penggila
Ice cream, mantan Otaku yang (katanya)kini menyukai drama korea.

:pandaketawa:

» Elmo Riscanny ~ Seorang pemuda asli kota kembang yang sangat menyukai musikPost-Hardcore, walaupun nggak mau disebut Otaku, tapi ia menyukai Anime dan Manga, mantan playboy yang kini(katanya)telah taubatan nasuha, karena memiliki trauma masa lalu dengan lawan jenisnya, kini ia tak seperti dulu ..
:sendirian:

» Elma ~ Silahkan simpulkan saja sendiri.
:groa:

======:mancing:======
elmo said:
» S i n o p s i s «

[ R E M E D Y ]
elmo said:
Adalah sebuah cerita sederhana, cerita tentang beberapa orang yang memiliki kelainan, sebuah penyakit mental,
Cerita yang dimulai akibat sifat egois dan sifat tak mau kalah dari seorang gadis bernama Erika yang lalu dengan sengaja menyeret temannya Elmo dan Edo dalam masalah, Edo sendiri adalah seorang yang dulu pernah dianggap special oleh Erika.
Bagaimana kisah selanjutnya ? Hal apakah yang akan terjadi pada mereka bertiga ?
But you should know upfront,
this is not a love story ...


Elmoscreamooo Proudly Present :

============

[ R E M E D Y ]


============


======:mancing:======

 
Phase.1

2n84emr.jpg



Bandung, Februari 2015


Memasuki bulan Februari, kota Bandung masih diselimuti oleh musim hujan, baik hujan dengan intensitas sedang, gerimis bahkan hujan lebat.
seperti sore itu, hujan gerimis yang turun sedari pagi belum juga reda, membuat kota Kembang semakin terasa dingin.

Disebuah cafe yang terletak di daerah Antapani, dua orang pemuda-pemudi terlihat tengah membicarakan sesuatu di antara ramainya pengunjung cafe sore itu namun, raut wajah mereka berbeda satu sama lain, si pemuda tampak kebingungan, sedangkan si pemudi terlihat cemas, sesekali pemuda itu memandang ke arah luar cafe melalui sebuah jendela di sampingnya yang basah oleh tetesan air hujan.

Sebuah getaran terasa dari dalam saku celananya, setelah mengambil smartphone dari dalam sakunya pemuda itu melihat sebuah pesan Whatsapp yang berasal dari seseorang.

E~specialy​

Available

"El.. Udah sore loh, jangan lupa makan ya! : )"​

Dengan cepat pemuda itu membalas pesan tadi.

"Jadi, gimana Mo?" Pemudi itu bertanya pada pemuda yang masih saja memandang ke arah luar, "Elu bisa bantuin gue ngga? Gue bayar deh!" Lanjutnya penuh harap.

Pemuda yang bernama Elmo itu tak langsung menjawab, dia masih berpikir tentang tawaran yang di berikan oleh pemudi yang bernama Erika, sebuah tawaran yang sepertinya tak akan di tolak oleh seorang lelaki normal meskipun tak mendapat bayaran apapun, tawaran itu adalah untuk berhubungan badan dengan Erika, meskipun ukuran payudara nya tergolong biasa saja, tapi Erika memiliki wajah yang cantik dan manis, Erika telah menjadi primadona sejak dia duduk di bangku SMA hingga kini dia telah menjadi seorang mahasiswi psikologi di salah satu universitas di kota Kembang.

Elmo berhenti memandang keluar, kini pandangan nya tepat mengarah pada Erika, Elmo menarik nafas lalu menghembuskan nya, "Huff, sorry .. Gue tetep ngga bisa."

"Please Mo, bantuin gue!" Erika memohon, tangan mungilnya menggenggam erat tangan Elmo yang dingin.

"Sorry, gue tetep ngga bisa, lagian salah sendiri, lu dari dulu tetep aja ngga pernah mau kalah dari orang lain."

Elmo dan Erika sudah berteman sejak SMA, mereka juga sering curhat tentang masalah pribadi, jadi sudah sewajarnya bila mereka berdua sudah mengenal dengan sifat masing-masing.

"Habis gue kan kesel, temen gue bilang kalo dia sering bikin cowoknya tersiksa waktu mereka ML, di ikatlah tangan cowoknya itu, di apainlah, bla-bla-bla, mana dia ngasih liat photonya, yaudah otomatis gue bilang kalo gue juga sering gitu sama cowok gue, dan gue janji mau ngasih liat videonya sama tuh cewe belagu," terang Erika berapi-api.

"Yaudah bikin gih sama cowok lu, apa susahnya coba? Ngga usah bawa-bawa gue," balas Elmo cuek, Elmo melepaskan genggaman Erika, tangan nya lalu mengangkat segelas Irish Coffee yang berada di atas meja, dan meminumnya perlahan, "Dasar cewe dimana-mana sama aja, gak pernah mau ngalah," lanjut Elmo sembari menaruh gelas kembali.

"Yee, kalo gue punya cowok gue ngga bakalan minta tolong sama elu keleees!" Erika berkata dengan nada anak-anak alay zaman sekarang, persis dengan sebuah sinetron yang di tayangkan di televisi setelah maghrib, "Masalahnya, gue ngga punya cowo! Lu tau sendiri gue masih nunggu temen lu nembak gue," Erika melanjutkan perkataan nya setelah meminum segelas Hot Choccolatte.

"Yaudah, lu jadian aja sama dia, atau nggak cari aja cowok lain, gampang kan?" Jawab Elmo kembali dengan cueknya.

"PLAAAAKK!" Sebuah tamparan telak mendarat tepat di pipi Elmo yang mirip bakpau, hingga memerah, suara tamparan itu menarik perhatian dari pengunjung cafe lainnya, beberapa dari mereka tampak bengong melihat kejadian yang baru saja terjadi.

Elmo lalu memajukan wajahnya tepat di depan wajah Erika, "Kampret, Ngapain lu nampar gue? Sakit tau!" Elmo berkata setengah berbisik, tangan nya memegangi pipi kanan yang masih memerah kesakitan.

"Emang lu pikir gue cewek apaan? Mau di entot sama cowok sembarangan? Kalo elu kan bekas sex partner gue, please bantuin gue Mo.." Erika memohon dengan setengah berbisik juga.

"Udah gue bilang gue ngga bisa,"

"Kenapa?"

"Karena gue udah ngga .."

"NGGA APA? LU NGGA SUKA CEWEK? OH, JADI SEKARANG LU MAHO?" Belum selesai Elmo bicara, tiba-tiba Erika memotong dengan suara yang lumayan kencang, sehingga otomatis seluruh yang berada di dalam cafe kembali mengarahkan pandangan mereka ke arah Elmo dan Erika.

"******! Gue masih normal! gue tuh cuma ngga bisa .. "

"NGGA BISA APA? NGGA BISA EREKSI? OH.. ELU IMPOTEN?" Kembali, sebelum Elmo selesai bicara Erika memotong dengan nada yang lebih keras dari sebelumnya, otomatis untuk ke tiga kalinya seluruh isi cafe melirik Elmo dan Erika,

"Kasian ya cowok itu, ganteng-ganteng maho mana ngga bisa bangun juga burungnya, kalo papih kayak gitu .. ih amit-amit deh!" Seorang tante yang berada di belakang Elmo berbisik pada suaminya, namun Elmo masih dapat mendengar itu, dengan perasaan campur aduk Elmo bangkit dari duduk, dengan setengah berlari dia keluar dari cafe, Erika pun segera menyusul Elmo.

"Mo! Tunggu, lu mau kemana?" Erika bertanya sambil berlari ketika melihat Elmo sedang mengenakan jas hujan.

"Balik!" Jawab Elmo ketus, lalu Elmo naik ke atas vespa biru tua miliknya.

"Elu kalo nanti berubah pikiran, hubungi gue yaa!" Erika berteriak saat Elmo mengendarai vespanya meninggalkan cafe.

"Mbak! Bill nya!" Seorang pelayan cafe berteriak memanggil Erika yang sedang berdiri di bawah guyuran hujan.

"Oh iya, maaf mas.. hehe."

======:mancing:======

Phase.2

dhbbs6.jpg

Dibawah tetesan air hujan yang mulai mereda Elmo terus mengendarai skuter tuanya melintas di atas aspal yang basah, skuter itu meliuk-liuk lincah diantara mobil-mobil yang tengah berhenti di lampu merah, tepat di belakang Zebra cross Elmo dan skuternya berhenti menunggu lampu merah berubah menjadi hijau, sebuah getaran kembali terasa di saku celana, sebuah pesan Whatsapp lagi-lagi masuk.

E~Specialy​

Available

"Hehe, aku belum makan El, laper sih .. tapi hujan gerimis ini bikin males keluar : p"​

Jari-jemari Elmo dengan cepat menari di atas layar smartphone miliknya, mengetik balasan dari pesan yang baru ia terima.

Elmo terus meluncur menembus gerimis yang tak juga kunjung reda hingga di daerah Ujungberung Elmo berhenti, lalu masuk ke dalam sebuah gerai FastFood yang sudah terkenal dengan slogan "Jagonya Ayam".

Selesai memesan beberapa menu, Elmo kembali meneruskan perjalan dengan skuter tuanya, berdua menerjang dinginnya kota kembang di ujung senja, pikiran nya terus-menerus memikirkan tawaran yang diberikan oleh Erika, bayaran dari Erika lumayan bisa ia gunakan untuk pergi menemui kekasihnya yang berada di luar kota, hingga akhirnya sebuah senyuman licik terbit di ujung bibir Elmo..

======:mancing:======


Cuaca yang dingin senja itu membuat orang malas keluar rumah, begitu pula dengan seorang pemuda tanggung berumur 21 tahun, pemuda itu lebih memilih duduk di depan laptop daripada harus keluar hujan-hujanan demi membeli makan, walaupun perutnya sudah keroncongan tapi dia tetap saja memilih melihat tayangan di laptop kesayangan miliknya.


"Ahh..ahhhh..senpai!"

"Ahh, nani? Daijobu?"

"Ahh, daijobu desu! Ahh,ahh senpai!"

"Ahh..ahh.."

"Ikaaah.. Ikaaah! Ki..kimochi senpai!"

Dengan serius, bola mata pemuda itu melihat adegan dari sebuah Anime Hentai, Celana boxernya di turunkan hingga lutut, tangan yang sudah berlumuran dengan lotion perlahan menuju batang kemaluan nya yang sudah mengeras.

"Uhhh, enaaak banget Hikari-chan! Uhh, memekmu sempit! Ahh..ahh.." Tangan pemuda itu bergerak naik-turun di sepanjang batang rotan miliknya, hingga dirinya merasa ke enakan dan mendesah-desah secara tak sadar.

"Tok..tok.." Sebuah ketukan di pintu kamarnya terdengar dengan tiba-tiba, alhasil pemuda itu terperanjat kaget, dengan cepat boxer yang melorot dibenarkan, lalu menutup player media di laptopnya.

"Do..Edo, elu di kostan kan?" Tanya seseorang di seberang pintu, sambil sesekali masih mengetuk pintu kamar pemuda yang bernama Edo.

"Yo! Sebentar!" Jawab Edo sambil mengambil tissue untuk mengelap tangan yang licin oleh lotion, setelah itu Edo bergegas membuka pintu kamarnya, "Eh, elu Mo, ada apa nih datang tiba-tiba? Kiseijuu sama Death Parade nya belum update loh," Edo berkata setelah melihat Elmo yang berdiri di depan pintu kamarnya, Elmo dan Edo sudah bersahabat sejak masih di bangku SMA karena mereka berdua sama-sama mempunyai hobi yang serupa, menonton Anime.

"Yee, sotoy lu .. emang gue kesini cuma mau numpang nyuri Anime lu?" lalu Elmo masuk ke dalam kost Edo, tampak dinding kost Edo penuh dengan poster-poster Anime, ratusan Manga tersusun dengan rapih di sebuah rak buku setinggi 4 tingkat, Manga yang sudah di kumpulkan Edo sejak kecil, diatas rak itu beberapa Gunpla atau mainan Gundam berdiri kokoh, Edo saat ini sedang gemar-gemarnya merakit Gunpla.

"Nih, gue mau ngasih ini, gue tau lu belum makan kan?" Tanya Elmo sembari meletakan bungkusan plastik berlogo "jagonya ayam" di atas karpet.

"Wohooooo! Tau aja lu Mo kalo gue lagi laper, thanks!" Teriak Edo kegirangan, dengan cepat Edo membuka kotak yang berisi nasi dan dua potong ayam, tanpa berdoa Edo segera melahap sesaji yang diberikan Elmo.

"Tapi, ngga gratis loh.."

"Heh?" Dengan mulut yang penuh Edo melihat Elmo dengan heran.

"Kalo lu nurut sama gue, gue janji bakalan ngasih Gunpla yang lagi lu cari," kata Elmo mantap.

"Hu'uh! Gue mau! Apaan emang? Gue kudu ngapain?" Edo bertanya dengan mulut yang masih penuh hingga beberapa butir nasi jatuh ke atas karpet dan mengenai Elmo.

"Jijik lu! Telen dulu kalo mau ngomong!" Bentak Elmo sembari membersihkan beberapa butir nasi yang jatuh di tangan nya, "Pokoknya elu ngga usah banyak nanya," lanjut Elmo.

Edo lalu menelan nasi yang ada di mulutnya, kemudian ia berdiri, dengan semangat ia berkata, "Demi Gunpla, gue akan melakukan apapun!" Jika kejadian itu dalam sebuah Anime, saat itu mata Edo pasti akan mengeluarkan api.

"Bentar, dari tadi gue nyium bau lotion nih, mhh .." Elmo berkata sambil mengkembang-kempiskan lubang hidungnya, "Elu habis fap-fap ya Do??"

"Hehe.." Edo tak menjawab, hanya nyengir seperti kuda.

======:mancing:======


Senja sudah berganti malam, langit sudah menjadi kelam, namun indahnya cahaya bulan maupun bintang tak terlihat, karena awan-awan gelap masih betah di atas langit sedari pagi, meskipun hujan sudah berhenti namun dingin nya masih terasa, membuat Erika malam itu bersembunyi di balik selimut tebalnya.

Sambil tiduran pikirannya melayang membayangkan betapa malunya dirinya bila nanti dia tak berhasil membuktikan video "nakal" pada saingan nya..

Harapan Erika bertumpu pada Elmo, sahabat yang dulu selalu bisa membantu dirinya, namun sore tadi Elmo menolak mentah-mentah tawaran darinya, tiba-tiba smartphone Erika yang berada di atas meja belajar bergetar, sebuah telepon masuk, telepon yang membuat harapan Erika bersinar lagi.

"Halo, gimana Mo? Lu berubah pikiran?" Erika berkata dengan semangat saat mengangkat telepon yang ternyata dari Elmo.

"Hah? 5 juta? Mmhh.." Erika agak terkejut dengan bayaran yang Elmo minta, "Oke, deal!" Setelah berpikir beberapa detik akhirnya Erika setuju.

"Hmmm, gitu .. Emang siapa ?"Lanjut Erika sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Hah? E..Edo?? Emang Edo nya mau?" Tanya Erika pada Elmo di seberang sana dengan kaget setengah mati.

Entah mengapa, ketika mendengar nama Edo, jantung Erika berdetak lebih kencang dari biasanya, lalu mendadak ingatan nya melayang jauh, jauh ke beberapa tahun yang lalu, saat dia masih berseragam putih-abu.

======:mancing:======


Phase.3

jue4cj.jpg


Keesokan harinya langit kota Bandung masih saja mendung, awan kelam sepertinya tak ingin pergi dari atas langit, mereka tampak nyaman menggantung diatas sana, sedangkan di bawah mereka, Erika sedang mengendarai Honda City dijalanan kota Bandung yang padat, setelah 45 menit berkendara Erika akhirnya berhenti di sebuah cafe lalu bergegas masuk ke dalamnya.

"Hoi Erika!" Sebuah suara memanggil namanya saat dia celingak-celinguk mencari Elmo, dan ternyata suara itu berasal dari Elmo yang sedang berdiri sambil melambai-lambaikan tangan nya.

"Hehe maaf Mo gue telat .. eh iya, si Edo kemana? Katanya lu dateng sama Edo?" Tanya Erika setelah ia memesan Hot Choccolatte pada seorang waiters.

"Lagi ke kamar mandi tuh anak," jawab Elmo yang sedang asik dengan smartphone nya.

beberapa menit kemudian seorang pemuda berkacamata yang mengenakan kemeja bermotif kotak-kotak datang dan menghampiri meja dimana Elmo dan Erika duduk.

"Eh, Erika.." Pemuda itu tampak kikuk saat melihat gadis cantik sedang duduk di hadapannya.

"Hai, Edo!" Sahut Erika sambil tersenyum manis, melihat senyuman itu, jantung Edo mendadak berdetak kencang, ingatan nya melayang menuju sebuah kotak bertuliskan "Nostalgia putih-abu" yang terkunci erat dalam otaknya, dan ingatan itu mencoba membuka paksa kotak tersebut dan mengais serpihan kenangan di dalamnya, kenangan bagaimana manisnya Erika saat tertawa dulu, bagaimana anggun nya Erika saat berjalan dan bagaimana lucunya reaksi Erika saat pandangan mereka bertemu.

"Oke, karena udah kumpul semua, gue mulai jelasin ya maksud kita kumpul disini.." Tiba-tiba Elmo berkata, mengembalikan ingatan Edo yang beberapa saat sebelumnya tengah terbang ke masa beberapa tahun lalu.

"Jadi gini, Edo.. Dengerin gue, Erika lagi butuh bantuan kita, dan sebagai teman yang baik kita harus menolong teman kita bukan?" Tanya Elmo yang dijawab Edo dengan sebuah anggukan.

"Semalam gue udah jelasin sih sama Erika, dan dia setuju-setuju aja, nah sekarang elu mau ngga bantuin dia? Kalo lu mau, bakalan gue kasih Gunpla yang lagi lu cari," lanjut Elmo.

"Wohooooo! Demi Gunpla, apapun bakal gue lakukan Mo! Emang bantu apa?" Dengan semangat Edo bertanya.

"Elu cuma perlu bantu bikin video, video nakal dimana elu bakalan diperkosa sama Erika," jawab Elmo setengah berbisik.

"Hah? Gila lu!" Edo kaget saat mendengar ide gila yang Elmo katakan, "Lagipula gue ini seorang Nijikon yang ngga tertarik sama cewe nyata Mo!" Lanjut Edo.

"Makanya itu, sekarang saatnya lu sembuh dari penyakit lu itu, bodoh! Gue tau elu cinta sama Erika, dan Erika juga sebenarnya cinta sama elu, makanya Erika setuju buat bikin video sama lu, lagian elu ngga akan rugi, karena akhirnya elu dapet Gunpla idaman lu!".

"Jujur aku emang suka sama kamu dari dulu Do, tapi aku nggak berani bilang, masa iya cewe nembak duluan? Aku nungguin kamu terus, sampe sekarang.. Tapi kamu ngga nembak-nembak aku," Erika turut berbicara agar Edo mau menolong dirinya, tangan mungil Erika memegang tangan Edo yang mendadak kaku.

Beberapa detik Edo terdiam, dirinya seakan tak percaya, Erika gadis yang dia kagumi sejak dulu mempunyai perasaan yang sama dengan apa yang dia rasakan, akan tetapi, lain dulu lain sekarang, bagi Edo kini semua perasaan yang dulu ia rasakan tak berarti lagi apa-apa, Edo telah menguburnya dalam-dalam, dan cinta lain perlahan mulai timbul dari dasar hati Edo.

"Sorry, tapi gue ngga bisa, sekarang ada orang lain yang gue cintai, dan gue ngga mau mengkhianati dia dengan ML bersama cewe lain," jawab Edo, ia lalu berdiri dari kursi, "Gue ngga tau menurut kalian cinta itu seperti apa, tapi .. Bagi gue, membuktikan cinta itu tak selalu dengan berhubungan badan! Sorry, gue balik duluan.." Setelah berkata Edo meninggalkan Erika yang kaget dengan apa yang Edo katakan.

"Do! Tunggu!" Elmo berdiri, berusaha mengejar Edo, namun langkahnya terhalang oleh seorang waiters yang datang membawa Hot Choccolatte pesanan Erika.

"Ih, papih.. Itu cowo maho yang kemarin, mungkin yang barusan lari itu mantan nya yang kecewa gara-gara dia impoten," seorang tante yang berjalan di samping Elmo berbisik terlalu kencang pada suaminya, sehingga waiters dan Elmo dapat mendengarnya dengan jelas, sontak waiters tersebut melihat Elmo dengan rona wajah kasihan penuh rasa prihatin.

Elmo pura-pura tak menghiraukan tatapan waiters itu, "Dafuq .." Lirih Elmo saat waiters itu pergi berlalu.

"Yah, sekarang jadi gimana Mo?" Tanya Erika cemas ketika Elmo duduk kembali di kursinya.

"Tenang, gue masih ada cara lain, hehe.." Elmo menjawab sambil tersenyum licik.

======:mancing:======


Final Phase

2dvq6wo.jpg

Di dalam kamar kost yang berantakan Edo duduk terdiam, tangan nya memegang sebuah photo, dengan perasaan sedih Edo terus memandangi photo itu, sesosok gadis cantik berseragam putih-abu tampak tersenyum manis, di sampingnya seorang lelaki dengan seragam yang sama sedang merangkul leher gadis itu, mereka berdua tampak berbahagia, berbanding terbalik dengan perasaan yang Edo rasakan, "Kalau kamu memang tau aku menyukaimu, kenapa kamu malah jadian dengan sahabatku? Bangsaaaaat!" Dengan kesal Edo merobek photo itu hingga terbelah menjadi 2 bagian.

Edo kemudian berdiri dan mengambil smartphone miliknya yang berada di samping tumpukan Manga, ia lihat ada sebuah pesan Whatsapp masuk, pesan dari seseorang yang kini bisa membuat ia selalu tersenyum.

Elma
Available

"Do, besok valentine, ketemuan yuk! : )

Dengan hati sumringah Edo membalas pesan itu, dan membuat janji untuk bertemu dengan pujaan hatinya esok hari di sebuah taman di kota kembang.

======:mancing:======


Meskipun langit mendung dari pagi tapi hujan tak kunjung turun, akan tetapi cuaca kota kembang tetap terasa dingin, dengan menggunakan sweater bergambar salah satu tokoh Anime, Edo keluar dari kamar kost, lalu dia naik ke atas sebuah motor matic bergaya retro yang terparkir di depan kostnya, dan segera meluncur menuju sebuah taman, taman tempat dia membuat janji bertemu untuk pertama kali dengan pujaan hatinya.

Sepanjang perjalanan jantung Edo berdegup sangat kencang, di kepalanya berbagai macam pertanyaan mendadak muncul, "seperti apakah dia? Apakah seperti di photo Whatsappnya? Apakah dia senang bertemu denganku? Apakah dia juga merasakan perasaan berdebar ini?" Tanya Edo dalam hatinya.

Hingga akhirnya tak terasa Edo telah sampai disebuah taman yang dikelilingi oleh berbagai macam pohon, Edo meninggalkan motornya di pinggir jalan , keadaan taman hari itu terlihat sangat sepi, biasanya di depan pintu masuk banyak yang berjualan, tapi hari itu hanya ada seorang penjual Cilok, kendaraan yang terparkir pun nampak sedikit hanya ada sebuah Mobil Honda City dan beberapa motor saja, kemudian Edo berjalan menuju kedalam taman itu, langkahnya sempat terhenti saat sebuah getaran terasa di saku celananya, sebuah Whatsapp masuk dari pujaan nya itu.

Elma
Available

"Rambutku pendek, mirip cowo, pake scarf coklat, sweater hitam juga celana hitam, Maaf ya, aku agak tomboy hehe : p​

Edo lalu melihat ke sekeliling taman, mata Edo bergerak teliti mencari sang pujaan hati, jantungnya mulai berdegup kencang ketika sesosok gadis dengan ciri-ciri yang sama dengan pujaan nya sedang duduk disebuah bangku, setiap langkah yang Edo ambil membuat jantungnya semakin berdetak kencang, hingga terasa mau lepas saat dia tepat berada di belakang gadis itu, Edo mengumpulkan keberanian nya untuk beberapa saat lalu,

"E..Elma?" Sapa Edo setelah keberanian nya terkumpul, jantung Edo benar-benar hampir meloncat keluar saat gadis itu membalikan badan dan memperlihatkan wajahnya.

"Edo ya?" Jawab gadis itu, "Sini duduk," lanjut gadis bernama Elma sambil menepuk bagian bangku yang kosong, tak menunggu lama Edo mengangguk dan duduk disamping Elma.

"Akhirnya bisa juga kita ketemuan, padahal kita kenal sejak aku salah kirim sms 6 bulan yang lalu, maaf ya aku baru bisa ketemu kamu sekarang, soalnya aku takut kalo aku ngga seperti yang kamu bayangkan," ucap Elma sambil menggoyang-goyangkan kakinya.

"Iya .. Ngga apa-apa El, aku seneng kok bisa ketemu kamu," jawab Edo dengan grogi, keringat dingin mulai membasahi wajahnya.

"Kamu kenapa Do? Kok keringatan gitu? Kamu sakit?" Tanya Elma lalu menyeka keringat Edo dengan sapu tangan nya, wajah Edo berubah kemerahan saat Elma menyeka keringatnya dengan lembut, wangi tubuh Elma tercium Edo saat mereka semakin berdekatan, dan jantung Edo semakin berdetak tak beraturan saat wajah mereka berhadapan.

"Eh,eng..Engga kenapa-kenapa kok, cuma grogi aja, hehe.." Jawab Edo saat Elma berhenti menyeka keringatnya.

"Nih, minum dulu biar groginya ilang hihi," Elma memberikan sebotol Pocari, tanpa ragu Edo mengambil botol itu, dan meminumnya.

"Eh iya, rasanya aku pernah liat kamu, tapi dimana ya?" Tanya Edo setelah meminum Pocari yang Elma berikan.

"Ahh, mungkin kamu salah liat, wajah jelek kayak aku mah pasaran dimana-mana atuh," jawab Elma enteng, sebuah senyuman manis timbul di bibir Elma sesaat setelah berkata seperti itu.

Edo tampak berbahagia berbincang panjang lebar dengan Elma di sebuah bangku yang tepat berada di bawah pohon yang berdiri kokoh, mereka membahas seputar Anime dan Manga, karena Edo dan Elma ternyata sama-sama seorang Otaku.

Angin berhembus, beberapa daun kering jatuh berguguran tersibak angin, saat itu pula kepala Edo merasakan pusing yang teramat menyiksa, Edo berusaha menahan rasa pusing itu, tangan nya memegangi kepala untuk beberapa saat sebelum akhirnya "Brukk!" Edo terjatuh ke tanah bersama dengan beberapa daun kering yang baru saja terjatuh..

======:mancing:======


Dengan kepala yang masih terasa pening, Edo membuka matanya dan dia terkejut saat menyadari tengah berada di sebuah ranjang dengan badan terlentang tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya, pakaian yang tadi ia pakai telah raib entah kemana, kaki dan tangan Edo terikat oleh sebuah kain, kain itu terlihat di ikat pada 4 tiang penyangga ranjang, sehingga Edo tak bisa bergerak sedikit pun dari posisinya, ia semakin kaget tatkala menyadari mulutnya yang tertutup lakban.

Dengan susah payah Edo berusaha melihat ke seluruh penjuru ruangan yang tampak seperti sebuah kamar dengan nuansa girly, karena Edo dapat melihat beberapa boneka berada di atas sebuah meja belajar.

Edo mencoba berteriak minta tolong, namun percuma, suaranya tertahan oleh lakban, Edo lalu berusaha melepaskan ikatan di tangan nya dengan menarik-narik kain itu, namun lagi-lagi percuma karena kain itu tak kunjung robek.

Edo akhirnya bisa bernafas lega ketika sesorang yang dia kenal tengah berjalan ke arahnya, "Elma! Tolong lepaskan aku!" Edo menjerit dengan suara yang tertahan.

"Apa? aku tak bisa mendengarmu," jawab Elma saat berada di samping tubuh Edo yang tengah meronta-ronta.

"Lepaskan ikatan ini Elma!" dengan suara yang tak terdengar jelas Edo kembali berteriak sembari menarik-narik kain yang mengikat tangan nya.

Elma mengangguk seolah mengerti apa yang di inginkan Edo, "Oh, ikatan nya pengen di lepas? Tapi maaf ya, aku ngga bisa... Kalo dilepas nanti kamu malah kabur, Hihi..." Jawab Elma dengan senyuman yang terlihat mengerikan.

Edo kaget dengan respon yang diberikan Elma, ia terlihat berbeda dengan Elma yang bertemu dengan nya siang tadi.

"Sabar ya, aku cuma mau nyembuhin penyakit Nijikon kamu aja kok," Elma berkata dengan santai, ia lalu menghembuskan nafasnya di leher Edo, membuat Edo langsung merasa geli.

"Uhh..." Edo meringis tatkala ia merasakan batang rotan miliknya yang masih berbentuk pucuk diremas secara lembut oleh jari-jemari Elma.

Elma terus meremas-remas batang Edo dengan perlahan, membuat mata Edo merem-melek menahan rasa geli bercampur nikmat, hingga akhirnya batang Edo perlahan mulai mengeras.

"Sepertinya penyakit Nijikon mu mulai sembuh ya? Buktinya batang mu ini mulai mengeras, Hihi .." Elma kembali tertawa karena usahanya mulai berhasil, usaha untuk membangunkan batang Edo yang tertidur.

Elma lalu memajukan kepalanya, ia mulai menjilati leher Edo, jilatan yang di iringi dengan beberapa hisapan sehingga meninggalkan bekas merah saat Elma berpindah menjilati dada Edo, Edo yang tak bisa bergerak hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya ketika Elma mulai menghisap putingnya, menerima perlakuan seperti itu batang Edo yang masih di mainkan oleh tangan Elma semakin mengeras.

"Uhh, ulet nya udah berubah jadi naga ya? hihi, berarti penyakit kamu mulai sembuh," ucap Elma dengan tangan yang mulai mengocok batang Edo, suara erangan Edo semakin terdengar keras, kepalanya bergerak liar menahan geli bercampur nikmat.

"Mau aku buka ngga lakban di mulut kamu?" Tanya Elma yang dijawab oleh sebuah anggukan kepala oleh Edo, "Kalau begitu baiklah, asal kamu janji, jangan berteriak!" lanjut Elma dengan membentak, Edo kembali mengangguk, "Kalau kamu ingkar janji, akan ku bunuh kau.." Elma lalu mengeluarkan sebuah pisau dari balik sweater hitamnya, lagi-lagi Edo hanya mengangguk, namun kali ini dengan rona wajah ketakutan karena sebuah pisau berada tepat di lehernya.

"Elma, jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi!?" Edo langsung bertanya begitu Elma melepaskan lakban di mulut Edo.

"Sst.. kamu ngga usah banyak tanya ya, diam saja disitu kalo masih mau hidup dengan anggota badan utuh, hihi.." Elma menjawab dengan menempelkan pisau yang ia pegang pada batang Edo yang menjulang bagaikan Tokyo Tower. Edo tak menjawab lagi, wajahnya mendadak ketakutan melihat Elma yang berperilaku berbeda dengan Elma yang ia kenal.

"Tugasku sebagai menu pembuka sepertinya sudah berhasil, silahkan dinikmati menu utamanya, Edo sayang.." Elma tersenyum manis lalu berjalan mundur meninggalkan Edo yang kebingungan.

Kemudian sebuah pintu terbuka, sesosok gadis cantik yang telanjang bulat terlihat keluar dari balik pintu itu, gadis yang pernah mengisi hatinya dulu.

"E...Erika?? ngapain kamu disini?" tanya Edo saat melihat Erika berjalan dengan membawa sebuah kotak mendekat ke arahnya, sedangkan Elma berdiri di sisi ruangan, dengan sebuah handycam yang tengah merekam Edo dan Erika.

"Akulah hidangan utamanya Edo..." ucap Erika yang kini telah berada di atas tubuh Edo, Erika membuka kotak itu, lalu mengeluarkan isinya di batang rotan Edo.

"Ahhhh! Apa ini? di...ngin banget!" jerit Edo saat merasakan sesuatu yang dingin mengenai batangnya.

"Ini adalah kesukaan ku! mhh ... mhh ... slurp slurp ahh..." Erika dengan buas segera melahap batang Edo yang berlumuran Ice Cream, lidahnya menjilati setiap inci batang Edo seperti anak kecil yang sedang menjilati Ice Cream.

"Hentikan Erika! Ahh, dingin! ahh.." Edo yang tak bisa bergerak hanya dapat mengerang saat Erika menghisap batang miliknya yang berlumuran Ice Cream.

Setelah Ice Cream di batang Edo habis, Erika kembali mengambil Ice Cream di kotak yang ia bawa tadi, dan menuangkan Ice Cream di kedua dada mungilnya.

"mhh," Tubuh Erika bergetar saat dingin nya Ice Cream menjalar di payudaranya, puting-puting Erika langsung mengeras, " Tuan Edo, ini hidangan nya, silahkan dinikmati ..." Erika berkata lalu menempelkan dada nya pada wajah Edo, "Silahkan jilat, kalo tidak.." belum selesai Erika berbicara, Edo segera menjilati puting Erika beserta lelehan Ice Cream, seakan mengerti apa yang akan terjadi padanya bila tak menuruti Erika.

"Ohhh ... Mmhh ... Ahh, iya... Seperti itu ahh ..." Erika mendesah nikmat saat lidah Edo menari-nari di areola-nya dan saat Edo menghisap putingnya, Erika memejamkan mata di setiap hisapan yang Edo berikan, Erika lalu mengangkat dan menekan kepala Edo, rambut Edo yang dicat blonde di jambak perlahan oleh Erika yang tengah terbuai nikmat.

Disaat yang bersamaan Erika menggesekan goa jepang yang mulai basah miliknya pada batang rotan Edo yang semakin terasa mengeras, "Uff .. Batang mu semakin keras saja, uhh!" Erika lantas membuka kedua paha putihnya semakin lebar lalu mulai berusaha memasukan batang rotan Edo kedalam goa jepangnya.

"Aaaaah!" Erika dan Edo berteriak bersamaan saat batang Edo ditelan oleh goa Erika, Sesaat Edo berhenti menghisap gunung kembar Erika, sementara Erika kini memeluk tubuh Edo erat dengan nafas yang berat, setelah beberapa saat Erika mulai menggerakan pinggulnya.

"Ahh ... Ahh ... Sssh .." Erika mendesah nikmat saat batang Edo menghujam, menembus goa miliknya. Sedangkan Edo yang baru pertama kali merasakan surga dunia dibuat melayang setiap kali Erika menggoyangkan pinggulnya.

Desahan-Desahan erotis terdengar mengisi ruangan itu, bulir-bulir keringat perlahan keluar dari pori-pori mereka berdua, menggambarkan bagaimana panasnya suasana di ruangan itu, ruangan yang kini tak jauh berbeda dengan ruang sauna.

"Ahhhh... Ahhhh.. Edo, Edo.. Nikmat sekali ahh.." Erika mendesah tak tertahan setiap kali ia menggerakan tubuhnya naik-turun, Erika benar-benar dibuat gila oleh batang rotan Edo yang keras, "Ahh, Edo .. aku.. aku mencintaimu! ahh ... ahh ..." Erika kembali menyatakan perasaan yang selama ini ia pendam pada Edo.

Edo yang tengah melayang mendadak jatuh menghantam bumi saat Erika berkata seperti tadi, "Ahh, sialan kamu Erika! ahh... ahhhh ... kalau kamu tau aku cinta sama kamu, kenapa kamu malah jadian sama Elmo?!" jawab Edo diselingi oleh desahan akibat gesekan dinding goa Erika yang basah dengan batangnya.

"Ahh, ahh ... mhh ... ja...jadian sama Elmo? nggh ... aku ... ngga pernah ... pacaran sama Elmo, mhh .. Aku awalnya cu..cuma mau bikin kamu panas.. Ahh ... Biar kamu nembak aku ..." Erika mencoba menjelaskan kedekatan nya dengan Elmo sambil terus menggerakan pinggulnya naik-turun.

Mendengar penjelasan Erika, sebuah perasaan kecewa sedikit timbul dari dalam diri Edo, mengapa ia tak menembaknya dari dulu, sehingga ia tak akan merasakan sakit hati sampai saat ini yang membuatnya menjadi seorang Nijikon.

Erika semakin mempercepat gerakan pinggulnya, saat ia merasakan sebuah gejolak dalam tubuhnya yang akan segera meledak keluar, "Ahhhh... Ahh E..Edo!" Erika memeluk erat tubuh Edo, goa Erika semakin terasa sempit, membuat batang Edo mulai berkedut, "E... Erika... Ahh ... Ahh.. Aku .. Aku .. Mau keluar!" jerit Edo ketika ia merasakan sesuatu yang panas akan keluar dari batang miliknya.

"Sama... Sama Do! Aku juga, ahh.. Ahh Aku keluar! Aaaaaahhhh!"

"Erikaaaaaa! Ahhhhhhhhh!"

Erika berteriak kencang saat goa nya mengeluarkan cairan cinta, tubuhnya menegang, kepalanya mengadah ke atas, Erika memeluk erat tubuh Edo, punggung Edo terluka akibat kuku Erika yang menancap disana, pun begitu dengan Edo, ia berteriak saat batang rotan nya mengeluarkan lahar panas kedalam rahim Erika.

Dengan sayu Erika melihat wajah Edo, perasaan cintanya mendorong ia untuk berkata, "I Loveyou Edo..." Edo tak menjawab, hanya tersenyum getir, Erika masih memeluk Edo erat saat entah mengapa matanya mulai basah oleh air.

"Maafkan aku Erika."

kali ini giliran Erika yang tak menjawab, Erika memeluk Edo semakin erat, kemudian tangisnya pecah.

"Happy Birthday Erika, maaf ngga bisa ngasih apa-apa,hehe.." Ucap Edo yang masih terikat.

Erika tersenyum di iringi dengan air mata, entah air mata kesedihan atau mungkin air mata bahagia. Hanya Erika yang tahu, Erika lalu mencium bibir Edo lembut, ciuman pertama mereka sejak mereka saling mencintai...

"Happy Valentine..." mereka berdua berkata disaat yang bersamaan..

======:mancing:======

EPILOGUE


Setelah Erika dan Edo mencapai klimaks, Elmo berjalan keluar kamar, di teras ia meletakan sebuah handycam di atas meja, ia kemudian melepas wig yang ia kenakan kemudian Elmo memandang ke langit yang tanpa awan, malam itu bulan dan bintang terlihat indah, cahaya mereka berdua menerangi malam yang terasa dingin
Elmo lalu menghisap sebatang rokok yang menghiasi sela-sela jarinya.

"Gimana ? dapet videonya?" sebuah suara mengejutkan Elmo.

"Tuh, ada di handycam..." Jawab Elmo singkat.

Erika yang hanya mengenakan kimono lalu mengambil handycam yang berada di atas meja, "Mo, sakit hati itu seperti ini ya rasanya?" tanya Erika pada Elmo yang masih menatap langit.

"Iya, gue tau kok sakitnya kayak apa..."

Erika lalu berjalan mendekati Elmo, kepalanya di sandarkan di samping tubuh Elmo, tangisnya mendadak pecah kembali, Elmo kemudian memeluk tubuh Erika dan mengusap-ngusap kepalanya.

"Gue jadi inget kata-kata dari seorang temen gue, katanya Let go doesn't mean to forget. But to place all the past into one tight box, and you keep the key, so everytime you wanna take a look back, it stay there for you to remember."

Tangis Erika mulai mereda setelah medengar siraman rohani yang Elmo berikan, "Thanks Mo.." Ucap Erika lirih, Elmo hanya tersenyum.

"Gue akhirnya sadar satu hal," ucap Erika serius.

"Apaan?"

"Elu bener-bener Maho! Hahahaha!" Erika tertawa terbahak-bahak dalam pelukan Elmo.

"Eh kampret! Gue normal woy!" Elmo melepaskan pelukan nya pada Erika.

"Haha habis elu tadi bisa-bisanya ngocokin kontol si Edo Haha," Erika kembali tertawa.

"Yee, itu demi nolong lu bego! si Edo kan cinta sama Elma, kalo elu yang ngocokin ngga bisa ngaceng!" Jawab Elmo kesal.

"Haha iya.. Iyaa .. Tapi kok elu bisa jadi Elma? Ngga ngerti deh sama pikiran lu, ngaku-ngaku cewe, ngebohongin temen sendiri," tanya Erika.

"Awalnya gue cuma iseng, tapi keterusan haha, tapi ada untungnya kan? Dan maksud gue jadi Elma barusan biar dia tuh takut sama Elma gara-gara Elma nyeremin, dan akhirnya dia ngelupain Elma." Elmo mencoba menjelaskan maksudnya menyamar jadi Elma.

"Emang, terkadang Elu tuh pinter," kali ini Erika yang memeluk Elmo, "Happy Valentine .." Lalu Erika mencium lembut bibir Elmo, Elmo membalas ciuman Erika, "Happy Birthday," balas Elmo begitu pagutan bibir mereka lepas.

Malam itu Erika dan Elmo duduk bersama di teras, seperti Bulan dan bintang yang tampak dilangit, sedangkan Edo tertidur di dalam kamar Erika, terikat dan mulai disemuti karena manisnya bekas Ice Cream.

The End

======:bye:======
 
Terakhir diubah:
Sepatah kata dari Momo

:mancing:

Halo... Halo bertemu lagi dengan ane si penulis abal-abal ...
:pandaketawa:


Kalo kalian semua baca ini berarti udah baca cerita sederhana nubi,
Gimana ceritanya ? Hihi ...


Ane nulis bukan untuk menang sih, ane cuma sekedar meramaikan Challenge kali ini, tapi kalo menang yaa makasih aja, lagi untung berarti, lumayan buat kangen-kangenan sama cewe ane... kalo kalah ngga apa-apa ane cuma mau ngehibur kok, Ciyus loh .. makanya tema cerita ane Komedi Yaoi Wkwk..
:ha:
=))

Oke oke, makasih yaa buat yang udah baca..
:beer:


Special thanks to :

» Tuhan YME.
» Orangtua, Keluarga, dan Cewe ane Wkwk ...
» Teman-teman Spartacvs huha!
» Para panitia Challenge dan Juri.
» Seluruh member semprot.
» Lagu-lagu dari Specialthanks yang mengiringi dari awal sampe akhir menulis.
» Buat sahabat ane, Edo dan Erika, Maap namanya ane catut wakaka...

Makasih banyak pokoknya!
Semoga terhibur!
:ampun:


2prtcfd.jpg


See you gaes! say no to rape !
:angel:
 
Terakhir diubah:
Kompor Gas Moo sebelum baca, akhirnya ente terlepas dari jerat korban pemerkosaan

Yah mo, orang mag ngepost ceritanya dulu baru diedit nih mah, ane dah siap mau baca ternyata belum adaa hmmm

Yah dah ane tunggu tapi gantiin :kopi: yang udah terlanjur dipesen yahhh
 
Kompor Gas Moo sebelum baca, akhirnya ente terlepas dari jerat korban pemerkosaan

Yah mo, orang mag ngepost ceritanya dulu baru diedit nih mah, ane dah siap mau baca ternyata belum adaa hmmm

Yah dah ane tunggu tapi gantiin :kopi: yang udah terlanjur dipesen yahhh

Iyah terpaksa posting sekarang, rencana nya mau di posting tanggal 12 biar greget, tapi karena takut gagal posting, yaudah ane post sekarang aja :ampun:

btw udh di edit brocil, silahken di baca cerita sederhana nubi :ampun:
 
ayaaaaahhh ..
akhirnya update :hore:

tp ko perasaan dr semua ceritamu ,
mengesankan bahwa elmo sebenarnya homo ?
apakah itu keadaan yang sebenarnya ?
jawab ! :galak:
 
"NGGA APA? LU NGGA SUKA CEWEK? OH, JADI
SEKARANG LU MAHO?"
"NGGA BISA APA? NGGA BISA EREKSI? OH.. ELU
IMPOTEN?"

oohh. .begitu ternyata y erika. .
dan elma juga??
suhu momo. . :bingung:

krik

krik

krik

=)) =)) =))
 
Adegan elma sukses lu peranin dengan penuh penghayatan brada :mancing:
 
:ngeteh: suka sama jalan ceritanya :baca: sambil senyum2 ngebayangin elmo dipermalukan dicafe hahaha
 
Elmo = elma ngocokin batang edo demi Erika,,

Pengorbanan Demi seseorang yg disayangi hingga rela melalukan apapun,

:jempol:
 
ayaaaaahhh ..
akhirnya update :hore:

tp ko perasaan dr semua ceritamu ,
mengesankan bahwa elmo sebenarnya homo ?
apakah itu keadaan yang sebenarnya ?
jawab ! :galak:

bundaaaaaaaaa :cup:
Iyaa akhirnya release juga, Maap yaa km dianggurin beberapa hari gara-gara aku nulis ini, :sendirian:
eng.. kalo itu cuma apa ya? rima mungkin, Elmo homo itu rima nya bagus, jadi Momo :pandaketawa:
tapi aku normal kok nda, kalo ngga normal mana mungkin sama km? :sayang:

ps: ane bukan maho beneran, liat enjel ini cewek ane .. :papi:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd